By Munif Chatib
“Ah, ada-ada saja. Orangtua kok minta maaf kepada anaknya. Seharusnya anak yang minta maaf kepada orangtuanya.” Pasti pernyataan di atas muncul secara spontan di benak kita para orangtua. Apa zaman ini sudah edan, orangtua yang harus meminta maaf kepada anaknya. Meskipun orangtua pernah melakukan kesalahan, lebih baik diam saja.
Percayalah anak kita yang berusia 8 tahun ke bawah adalah RAJA. RAJA harus dilayani dan RAJA tersebut mempunyai kerajaan BERMAIN. Pola asuh orangtua harus menjadi tepat pada masa ini. Pasti masa ini anak kita pada puncak kenakalannya, biasanya kenakalan kinestetis. Jika orangtua tidak mempunyai kesabaran biasanya yang terjadi adalah omelan, dampratan, bahkan pukulan kepada sang RAJA. Namun anehnya sang RAJA tidak kapok, dia terus bergerak nakal untuk mencari tahu banyak hal di lingkungannya.
Lalu ketika anak kita menginjak 7/8 tahun kedua, statusnya menjadi PEMBANTU/
Seandainya ada orangtua yang mempunyai anak pada masa SANG PEMBELAJAR menyadari pernah melakukan pola asuh yang salah kepada anaknya pada masa RAJA, misalkan pernah memukulnya dan lain-lain. Lalu anak kita yang sudah menjadi sang PEMBELAJAR mengingatkan kenangan pahitnya, maka yang harus dilakukan orangtuanya adalah MEMINTA MAAF. Sungguh orangtua meminta maaf kepada anaknya, bukan lalu orangtua kehilangan kewibawaannya di hadapan anaknya. Namun sebagai pengalaman belajar buat si anak. Selamat mencoba.

0 comments:
Posting Komentar