Oleh : Drs. Asep Saepullah
Catatan ini merupakan rangkaian tulisan KADO HARKITNAS UNTUK PGRI yang telah terbit di HU. Mitra Dialog,
Sabtu 17 Mei 2008 halaman 6, dimana keprihatinan yang dipaparkan adalah
bentuk sketsa keberadaan PGRI. Dalam tulisan ini, penulis mempertegas
isi dari tulisan tersebut. Mengapa hal ini perlu dipertegas ? asumsi
penulis adalah supaya apa yang diharapkan dapat diapresiasi oleh para
pembaca yang terlibat langsung atau tidak langsung di dunia pendidikan.
Momen
untuk mendudukan PGRI kepada makomnya yaitu guru sebenarnya sudah
diberi kesempatan pada 11 tahun yang lalu, ketika terjadi pergerakan
masa besar-besaran dalam rangka usaha mereformasi para penyelenggara
NKRI. Pada waktu itu oknum-oknum pejabat struktural yang memanpaatkan
PGRI ramai-ramai keluar dari kepengurusan PGRI. Namun kesempatan ini
ternyata disia-siakan, padahal ini adalah kesempatan yang paling
berharga untuk meningkatkan kedudukan guru yang pada hakekatnya sudah
tinggi tetapi pada sariatnya belum.
Kita
semua tahu, pejabat apapun suka melontarkan saya kalau tidak ada guru
tidak akan bisa menjadi seperti sekarang ini, saya berkarir sampai
akhirnya menduduki jabatan semuanya tidak terlepas dari jasa guru-guru
saya
Akan
tetapi sayang, ternyata ungkapan kata itu hanya cukup sampai tidak
terlepas dari jasa guru-guru saya selanjutnya mereka meninggalkan guru
dengan segala keprihatinannya. Mereka sekarang sudah berubah jadi
monster yang siap membunuh gurunya.
Reformasi
11 tahun yang lalu, sampai sekarang kurang menampakan keberpihakan PGRI
terhadap guru. Sebagai salah satu contoh misalnya Sertifikasi Guru
dimana teknis yang dioperasionalkan untuk guru mendapat sertifikasi
disamakan dengan kegiatan cerdas cermat atau cepat tepat. Sama dengan
proses rekrutmen guru menjadi kepala sekolah, siapa yang cerdas dan
cermat memanfaatkan situasi serta cepat dan tepat dalam melakukan lobi/
pendekatan, dia-lah yang akan menjadi kepala sekolah.
Solusi
untuk memecahkan permasalahan tersebut, sebenarnya dapat mengadopsi
dari proses kegiatan yang dilaksanakan oleh pejabat struktural. Dimana
reward dan finishman berlaku disana.
Penulis adalah Pengurus Pimpinan Cabang GP Ansor dan FKGBI Kabupaten Kuningan, GB SMPN 2 Cilimus tinggal di Dusun Wage RT.20/07 Desa Bojong Kecamatan Cilimus Kabupaten Kuningan.

0 comments:
Posting Komentar